Kamis, 20 September 2018

Sabung Ayam Yang Membahas Berita Sabung Ayam S128


Sabung Ayam adalah suatu kegiatan perkelahian dua ekor ayam jago, yang dimana perkelahian tersebut dilakukan di arena yang sudah disediakan khusus dari panitian pertandingan.

Ayam jago yang dipertandingkan semua bukan ayam aduan sembarangan karena selain harga yang mahal tentu juga semua ayam yang dipertandingkan sudah terlatih dengan baik oleh setiap majikan ayam.

Kegiatan sabung Ayam bali dalam sabung ayam bisa dijumpai pada beberapa daerah di Indonesia. Di Bali sabung ayam sebagai kegiatan hiburan dikenal dengan istilah tajen yang berasal dari kata taji yang berarti pisau kecil.

Taji atau pisau kecil inilah yang nantinya akan dipasang pada kaki ayam yang akan diadu.

Berbeda dengan sabung ayam di daerah lain yang biasanya hanya berperan sebagai hiburan, maka sabung ayam di Bali juga berperan dalam ritual keagamaan yang dikenal dengan nama tabuh rah.

Kata tabuh rah berarti meneteskan darah ke bumi yang merupakan bagian ritual bhuta yadnya sebagai simbol permohonan agar bhuta (pengaruh negatip) tidak menggangu dan manusia terhindar dari marabahaya.

Definisi Dari Artikel Sabung Ayam Taji Bali Menurut sang Agen Sabung Ayam

Sabung Memiliki Arti Dalam Kata Kerja Yang Artinya untung dalam artian usaha atau percobaan yang terakhir walaupun kalah tetapi asalkan menang sorak dan biar harta habis asal hati senang dan puas

Lalu Pengertian Taji Taji Memiliki Arti bagian yang keras dan runcing pada kaki ayam jantan yang dipasang pada kaki ayam sabungan yang berbentuk bengkok seperti golok tiruan pisau atau benda tajam lain yg dipasang pada taji ayam dan pada waktu ayam disabung.

Contohnya : Sebelum pertandingan sabung ayam dimulai, pemilik ayam memasang taji di kaki ayam jagoannya. Jadi Sabung Taji Sendiri Merupakan dan Sama Saja dengan Turnamen Pertandingan Sabung Ayam Menggunakan Pisau tajam .

Taji adalah senjata tajam yang berukuran sangat kecil. Hal tersebut sangat terkenal di Bali apalagi dalam dunia hiburan tajen atau sabung ayam. Taji ini sering dipakai sebagai senjata pada saat ada acara sabung ayam dan hanya dimiliki oleh orang – orang tertentu saja.

Kegiatan sabung ayam sebagai bentuk perjudiaan tidak dibenarkan menurut agama Hindu. Walau demikian seiring dengan perubahan kehidupan sosial masyarakat di Bali, tajen justru mendapat dukungan oleh berbagai kalangan masyarakat.

Tabuh rah sering dimanipulasi dan dijadikan tameng untuk penyelenggaraan tajen.

Wacana tajen dari tahun ke tahun menjadi bola liar yang oleh sebagian orang berkepentingan dikembangkan menjadi isu politik untuk pertarungan kekuasaan di tingkat daerah.

Bagi mereka yang pro, tajen dipandang berperan sebagai medium interaksi komunikasi lintas strata sosial dan tajen juga digelar dalam kaitan pembangunan kehidupan sosial ekonomi masyarakat adat.

Pada akhirnya tajen dan tabuh rah dikembangkan sebagai dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan walau sebenarnya mereka berada pada nilai yang berbeda. Saat ini penyelengaraan tajen biasanya dikaitkan dengan kegiatan tabuh rah pada odalan atau upacara di pura-pura.

Tajen diselenggarakan diluar area suci pada tempat khusus dengan waktu pelaksanaan sekitar tiga hari berturut-turut. Pada beberapa tempat di Bali, kegiatannya dikoordinir oleh lembaga adat. Mereka yang datang untuk menikmati hiburan ini biasa disebut bebotoh yang berarti petaruh.

Para bebotoh bisa datang dari seluruh penjuru Bali tergantung besarnya ajang tajen yang diselenggarakan. Jangan heran jika suatu saat anda berkesempatan menemukan tajen yang gegap gempitanya melebihi gegap gempita sebuah pertandingan sepak bola.

Praktek perjudian bebas yang melibatkan ratusan warga tersebut mempertaruhkan mulai dari ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah tanpa adanya pengawasan dari pihak berwajib.

Artikel Sabung Ayam Toraja Adat Tradisi Bangsa Indonesia

Dalam kebudayaan Tanah Toraja sendiri sabung ayam merupakan kebudayaan telah melekat lama. Menurut M Farid W Makkulau, atau Jangang yang berarti ayam, merupakan kata yang sangat lekat dalam kehidupan masyarakat Bugis Makassar. Gilbert Hamonic menyebutkan bahwa kultur bugis kental dengan mitologi ayam.

Cara Bermain Judi Sabung Ayam Taji di Tanah Toraja, Adu Ayam Jago atau biasa disebut sabung ayam merupakan permainan rakyat dimana dua ayam jago saling di adukan.

Jumlah taji yang dipasang ini tergantung kesepakatan bersama, bisa satu atau dua bilah taji. Taji yang dipasang di kaki ayam ini dengan ujungnya menghadap ke belakang dan posisinya agak miring.

Setelah masih-masing ayam sudah bertaji, kedua ayam dilepaskan bersamaan saling berhadapan. Keduanya dibiarkan untuk beradu sampai ada yang kalah. Tanda kalah biasanya berupa ayam lari, ayam mati terkena taji, atau ayam diam saat diserang.

Selama beradu, pemilik ayam berada di luar arena dan tidak boleh masuk kecuali untuk mengambil ayamnya saat dinyatakan kalah.

Jika ayam diam saat diserang, ayam dinyatakan kalah. Namun, untuk memastikan, pemiliknya akan mengambil ayamnya, lalu memasangkan kayu bercagak yang telah disiapkan pada leher ayam. Setelah itu, ayam yang menang diminta mematuk kepala ayam tersebut. Jika dapat mematuk sampai 3 kali, maka ia dinyatakan menang.

Adapun jika tidak, maka permainan dianggap seri. Selain judi, pada saat sabung ayam dilakukan, biasanya sang ayam akan dilengkapi oleh ‘senjata’ yang mematikan. Dan biasanya ditempatkan pada kaki-kaki ayam yang diadukan, yaitu sebuh pisau kecil dan sangat tajam.

Biasanya ayam yang akan diadukan adalah pejantan, dan akan saling mengalahkan, hingga salah satu mengalah bahkan mati di tempat arena sabung ayam online s128. Namun kali ini ada sebuah pertandingan sabung ayam yang menggegerkan dunia.

Demikianlah artikel sabung ayam kali ini, semoga dengan artikel sabung ayam tersebut dapat membantu para pembaca yang membutuhkan info.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar